Sabtu, 16 Mei 2015

Warga Dukuh Ketinggen Bisa Nikmati Air Bersih Berkat Adanya IPAL Komunal

Laporan Reporter Tribun Jogja, Padhang Pranoto

Jum'at, 15 Mei 2015 20:08

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Suginamto (69), merasa lebih sehat sejak ada program sanitasi di desanya. Air berwarna keruh sudah dua tahun tak ditemuinya lagi. Hal ini berkat adanya program IPAL Komunal, yang memudahkan masyarakat mengelola dan mengatasi dampak buruk dari limbah rumah tangga.
Mengunjungi Dukuh Ketinggen, Desa Karanglo, Kecamatan Klaten Selatan nampak deretan rumah yang saling berdekatan. Sumber air berupa sungai, letaknya sangat dekat dengan permukiman, hal ini menjadikan masalah pengelolaan air, terutama di RW 10.

Banyak masalah yang terjadi, diantaranya pencemaran sumber air karena lokasi septitank yang terlalu berdekatan. Hal itu dikatakan oleh Suginamto, warga asli Dukuh Ketinggen itu menyebut, sering menjumpai kualitas air yang buruk.

"Dulu airnya keruh, namun selepas ada program ini, kualitas air berangsur-angsur membaik," tuturnya, kemarin.

Sejak 2013 dibangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dari program Sanimas USRI. Dengan program tersebut pemerintah desa diberikan unit pengolah limbah, tempat mandi cuci dan kakus (MCK).

"Dari situ, saluran pembuangan limbah dari rumah tangga, disalurkan menuju IPAL, dari sana lalu diolah dan bisa disalurkan dengan aman tidak lagi mengandung racun," ujar Kades Karanglo Kabul Subahid.

Ia mengungkapkan, program tersebut sangat membantu warganya, terutama dalam pengelolaan limbah. Dengan adanya program tersebut, maka warganya terbebas dari rasa was-was akan penyakit yang timbul akibat kualitas air yang buruk.

Ketua Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara (KPP) Berantas Budi Winarno menjelaskan, hampir seluruh kepala keluarga di Dukuh Ketinggen sudah memanfaatkan IPAL tersebut. Dirinya menyebut, sambungan pipa pembuangan dari rumah tangga ke IPAL mencapai 970 meter.

Selain itu, ia juga menyebutkan, bahwa karena prestasi yang ditunjukan, maka Dukuh Ketinggen berhasil mewakili Klaten ke tingkat Nasional.

"Kami menjadi satu dari delapan wakil dari Jawa Tengah yang maju ke tingkat nasional," ujarnya.
Sementara itu Central Project Management Unit (CPMU) Dinas Pekerjaan Umum Udin Khaerudin mengucapkan, ada tiga kriteria penilaian diantaranya kesadaran masyarakat, mampu merawat dan mampu mengolah limbah.


 Ia mengatakan, selain Klaten di Jawa Tengah, ada beberapa wilayah yang ikut dalam penilaian lomba tingkat nasional, diantaranya DI Yogyakarta, Jatim, Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan. Adapun puncak dari acara ini dijadwalkan pada pertengahan bulan Mei 2015.

Laporan Reporter Tribun Jogja, Padhang Pranoto

Sumber :
  • http://jogja.tribunnews.com/2015/05/15/warga-dukuh-ketinggen-bisa-nikmati-air-bersih-berkat-adanya-ipal-komunal?page=1
  • http://jogja.tribunnews.com/2015/05/15/warga-dukuh-ketinggen-bisa-nikmati-air-bersih-berkat-adanya-ipal-komunal?page=2

0 komentar:

Posting Komentar